kebetulan guru bahasa Indonesia suruh buat blog, jadi ane update lageeeeee wkwkwkw
eh ane baru buat cerita nih, genrenya detektif, ini part 1-nya, part selajutnya menyusul eaps ;)
Hai perkenalkan, namaku wisp, ya
itu bukan nama asliku, aku lebih sering dipanggil docx. Aku sekarang duduk di
kelas X di sebuah SMA di kota dekat desaku. Seperti anak-anak biasa lainnya,
aku tak punya hal spesial dari diriku, seperti penglihatan super, kekuatan
supranatural dan sebagainya. Namun, aku percaya, setiap manusia pasti memiliki
kekuatan yang berbeda dari yang lainnya. Aku mulai sadar ketika aku membaca
banyak kisah detektif yang kebanyakan anak SMA adalah detektifnya, Shinichi
Kudo, dia anak biasa sebelumnya, kecerdikannya yang buat ia menjadi detektif,
Kindaichi, Light Yagami(meski dia tidak selalu baik). Aku sadar, semua punya
kemampuan, dan itu pilihan seseorang untuk memilih bidang apa yang akan dia
kembangkan.
Baik, jadi beginilah aku, aku memilih
untuk membuat diriku berkembang menjadi seorang investigator atau mungkin
seorang agen rahasia. Tapi aku hanyalah anak SMA, aku tidak mungkin ikut
jaringan agen rahasia, hehe. Aku tidak ingin berputus asa, aku sering
mencari-cari artikel di internet tentang investigasi, identifikasi, dan
analisis, dan akibatnya aku jadi cukup tahu mengenai bagaimana seorang detektif
menyimpulkan kesimpulannya. Di negaraku ini aku tahu, badan intelijennya masih
kalah bila dibandingkan dengan badan intelijen negara-negara barat dan minat
seperti yang aku punya pasti dimiliki banyak remaja seusiaku yang banyak
dipengaruhi oleh bacaan-bacaan berbau identifikasi dan investigasi. Hal itu
sangat rawan, dimana intelijensi mereka akan dimanfaatkan oleh orang tak
bertanggung jawab, karena itu aku berusaha mencari sebuah komunitas, dimana
anak-anak seperti aku ini dapat saling menyapa dan berbagi ilmu. Dan kulihat
jejaring sosial di internet sebagai media yang baik untuk mempertemukan
anak-anak seperti diriku ini.
Sebenarnya, minatku pada dunia
seperti ini sudah kutunjukkan sejak aku SMP, aku melihat bagaimana detektif
menyelesaikan kasus dengan keren, dan ‘cahaya’ yang dibawa para detektif itu
untuk menerangi dunia ini dari gelapnya dunia kejahatan membuatku tertarik
menjadi seperti mereka. Namun, aku mengerti, menjadi detektif bukanlah soal
keren dan jasa yang kau berikan, ini adalah soal minat dan rasa ingin tahu.
Tanpa keduanya, mungkin minat akan mudah hilang.
ketika tekad dan rasa ingin tahu
memuncak, di saat itulah kau butuh seorang teman untuk menjadi referensimu.
Yap, aku sungguh beruntung memiliki teman-teman SMP yang berminat di bidang
yang sama denganku. Aku sungguh terbantu dalam menekuni minatku, terlebih lagi
karena orang tuaku yang selektif dalam memilihkan bahan bacaan untukku, jadi
dengan kehadiran teman-teman SMP yang seminat ini menambah pengetahuanku.
Gusto, salah satu teman SMPku yang seminat dengaku yang mungkin cukup dekat
denganku, karena kami selalu pulang bersama dengan angkuta. Haha, aku belajar
banyak darinya, mulai dari teknik menyandikan/enkripsi, cara menganalisis death
message, dan banyak lagi. Dia jugalah yang mengenalkanku pada Sherlock Holmes,
salah satu detektif fiktif paling Monumental sepanjang sejarah menurutku. Sejak
saat itu, aku jadi keranjingan membaca karya-karya Sir Arthur Conan Doyle itu.
Bagiku, Holmes dan sahabatnya Watson adalah duo yang menyinari langit kota
london yang berkabut dan penuh dengan penjahat. Salah satu kemampuan Sherlock
Holmes yang membuatku kagum padanya adalah kemampuan deduksinya, ini semacam
teknik analisis yang melibatkan kebiasaan yang sering diamati, dan kejelian
serta ketelitian. Sungguh, aku sangat ingin dianugerahi kemampuan menakjubkan
seperti ini ! Aku begitu terobsesi dengan kemampuan ini, jadi mulai saat itu
juga, aku mulai belajar kemampuan deduksi, dengan objeknya teman dekat dan
terkadang orang tua. Setelah sekian lama belajar, mencoba, dan gagal aku mulai
menguasai sedikit kemampuan deduksi. Hal yang mungkin akan menyebabkanku
terlihat seperti mata-mata yang mengganggu.
kembali ke Gusto dan teman-teman
SMPku. Gusto sekarang bukan lagi menjadi seorang guru bagiku, dia sudah menjadi
seorang ‘partner’ku. Selain Gusto, aku memiliki teman-teman lain yang seperti
Gusto, ada Kaito, dia mungkin lebih tepat dijuluki Cassanovanya kelasku, dia
memang seperti Kaito di Detektif Conan dan Magic Kaitou, kadang dia baik dan
kadang dia tidak tertebak. Ada juga Firdi, dia unik, dia eksentrik, dan dia
punya pemikiran yang unik, dia adalah pecinta lingkungan, dan logikanya baik,
cukup untuk mengajakmu berdebat tentang kebenaran sebuah soal, dan masih banyak
lagi teman. Yah, memang kami terlihat konyol dengan semua pemikiran dan ide
gila kami apalagi, aku, Gusto, Kaito dan Firdi tidak ditempatkan di kelas
biasa, jadi kadang bila kami bertemu anak lainnya, Gusto terutama akan jadi pembuat
lelucon, berbeda dengan Kaitou, dia punya relasi yang cukup baik dengan
anak-anak lainnya apalagi dengan wanita. Kisah pertemanan kami seakan berakhir
ketika kami lulus SMP. Kaitou, Gusto, dan Firdi bersekolah di timur sedang
hanya aku sendiri yang bersekolah di barat. Kisah kami pun berbeda, di sekolah
mereka, mereka adalah anak yang cerdas dilihat dari nilai ulangan mereka dan
ranking mereka, berbeda denganku, bukannya berniat menyombong, tapi aku di
SMAku ini bukanlah apa-apa ketimbang aku
ketika SMP, aku hanya masuk 10 besar ketika semester 1.
Meski berbeda sekolah, kami masih
sering bertemu meski jarang. Paling tidak kami masih bisa saling kontak dengan
alat elektronik. Seiring berjalannya waktu, mereka kami mulai jarang bertemu di
komunitas analisis dan investigasi di dunia maya. Entah karena mereka sibuk
atau bagaimana. Sejauh aku memasuki SMA ini, aku belum melihat ada temanku yang
tertarik dengan minat yang sama denganku. Aku cukup sedih mengetahui hal
tersebut. Tidak ada teman untuk berbagi hal yang telah menjadi minatku. Aku
hanya bisa menggunakan kemampuan deduksiku, di sekolah baruku ini memang banyak
orang yang menyukai anime dan manga, lebih banyak daripada saat aku SMP dulu.
Jujur saja, aku masih belum bisa sepenuhnya beradaptasi dengan keadaan seperti
ini. Ketika aku masuk SMA ini, aku merasakan kemampuan analisisku menurun, aku
sekarang agak kesulitan menerjemahkan sandi dan kode, atau mengenkripsinya,
kemampuanku menganalisis kasusku pun sepertinya telah berkurang semenjak aku di
sini. Di sekolah baruku ini, memang agak kecil, dan minimalis, gaya yang
diterapkan mungkin mencontoh bangunan rumah Eropa di bagian depan, dengan dua
pilar besar dan sebuah balkon. Suasana di sini berbeda jauh dengan SMPku yang
luas dan sepi, di sini jika kau keluar dari gerbang, maka kau akan langsung
menemui jalan besar.
Hari-hari berganti saat aku SMA
dengan SMP sangatlah berbeda, dulu, meski aku sudah kelas IX, aku masih bisa
agak santai, hari-hari berlalu seperti bulu yang tertiup angin, ringan dan
mengalir~ sekarang hari-hariku aku lebih sering habiskan di luar rumah dengan
les-les yang hampir setiap hari ada, ya orang tuaku sangat menyayangiku, mereka
tak ingin aku gagal. Selama aku belajar di sini, aku belum temukan sesuatu atau
seseorang yang dapat memicuku untuk memecahkan suatu masalah. Tidak ada sampai
aku bertemu dengan seorang anak yang menarik perhatianku, hari-hariku menjadi
lebih berwarna sekarang, namun aku masih merasa ada yang kurang dalam diriku,
aku membutuhkan seorang ‘partner’ seperti Gusto ketika aku SMP dulu. Tak
kujumpai orang seperti Gusto, Kaitou maupun Firdi di sini. Hampir mirip pun
tidak ada, sama sekali belum kutemui, baik dari saudara seangkatanku maupun
kakak angkatanku. Apa aku yang salah, dengan mencari-cari kemiripan orang
lain sehingga aku tidak menyadari dan
tidak kutemukan ?
Akhir-akhir ini, setiap akhir
minggu aku jadi sering bertemu Gusto lagi, kudengar dia sedang menulis cerita
tentang detektif, dengan dia sebagai tokoh utamanya. Dan hal yang membuatku
tertawa kecil adalah, aku seorang polisi di ceritanya. Benar-benar tidak
terduga. Aku cukup senang masih bisa bertemu dengannya. Walau hanya 4 kali
dalam sebulan. Meski dia tidak mengatakannya, aku tahu dari raut mukanya, dia
juga belum menemukan teman sekelasnya yang seminat dengannya.
-TO BE CONTINUED-